Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Menulis Novel Absurd Ala Arafah Rianti

Inspirasi dari arafah rianti inilah membuat saya ingin membahas novel absurd atau kata bahasa sastranya adalah surealis. Namun agar lebih enak dibaca, kata surealis lebih baik diganti saja mengingat terlalu ribet diucapkan. Tapi tetap saja sama-sama ribet. Setuju ya kalau novel surealis berganti dengan absurd. Kalau tidak setuju, silahkan ajukan hak angkot.


Cerita komedi absurd adalah ciri khas yang disemat untuk arafah rianti yang sebagai komika absurd. Sebenarnya arafah tidak terlalu absurd tetapi lebih kepada fleksibelitas yang memadukan ke-absurd-an dan ke-realis-an. Bila terlalu absurd, maka akan membosankan mengingat harus ada permainan kata yang di luar kebiasaan otak manusia. Maka arafah hadir sebagai komika yang menyeimbangkan antara masuk akal dan tidak masuk akal. Pantas aja, Fah, gua pandang-pandang elu, agak aneh dan gak aneh, ehem, canda...

Dari penyampaian stand up comedy arafah rianti yang memadukan ke-absurd-an dan ke-realis-an itulah sebagai inspirasi menulis novel absurd. Sebelumnya hanya mengenal novel surealis. Namun sekarang ganti novel absurd. Maka gaya penyampaian ceritanya mirip seperti gaya komika absurd, seperti arafah rianti. Menurut saya, gaya penyampaian absurd ala arafah menarik untuk dibuat cerita fiksi mengingat materi stand up merupakan bagian dari cerita juga.

Materi Stand Up Comedy Arafah Rianti Untuk Fiksi Novel

Tidak lengkap rasanya bila tidak menghadirkan bagian dari materi stand up comedy arafah rianti yang terbilang cukup absurd. Apakah anda pernah rajin nonton arafah di televisi? Mungkin tidak atau belum. Maka dari itu, berikut saya menghadirkan beberapa jok arafah yang sudah agak dirubah dan dikemas dalam gaya fiksi.

Gua paling sebel kalau di kereta ada ibu-ibu maruk, rakus. Tangan dua di atas semua, pegangan, sampai gua tidak berdiri sambil pegangan. Sebel kan?

“Bu, jangan maruk dong bung,” gua bilang begitu sama ibu maruk itu.

“Siapa yang maruk?”

“Itu tangan ibu ke atas semua. Aku gak bisa pegangan.”

“Yah, orang saya lagi fitnes, yah,” kata si ibu sambil mengangkat kaki sampai kakinya tidak menempel lantai kereta.

“Yah si ibu,” kata gua protes.

Masih saja pegangan dua tangan. Sudah begitu, ketek sebelah kiri bau lagi. Hidung gua yang jadi korban. Gua kebauan. Saking baunya ketek kiri, sampai ketek kanan buka usaha. Ketek kanan bukan usaha lanudry-an. “Yah, ngoper semua bau keteknya di ketek usaha laundry.”

Ada lagi jok arafah rianti yang lain yang asli yang bisa dijadikan cerita fiksi.

Gua kan punya kipas angin tua ya. Kemaren kipas anginnya mati. Diumumin di masjid. “Berita duka cita, kipas angin arafah, berumur 5 tahun, baru lunas 4 tahun”. Eh tetangga gua ngomong kan, “baru lunas, udah mati”. Kipas anginnya jawab. “Baru mati, udah diomongin. Dasar ibu-ibu.”

Lihat lengkap vidio arafah, http://belajarmenulistips.blogspot.com/2017/02/vidio-stand-up-comedy-arfah-rianti.html

Bisa jadi inti materi arafah rianti yang ditulis sedikit, tidak seperti rangkaian kalimat materi yang sudah dipentaskannya, salah satunya jok yang di atas. Hal ini beralasan bahwa pentas stand up dilarang lupa sehingga harus hati-hatu dalam menulis materi. Bila lupa, tentu bisa membayakan pentas. Apa jadinya bila mudah lupa? Maka menulis inti materi dianggap hal yang penting. Berbeda dengan menulis fiksi, bebas saja dalam membuat materi.

Fiksi Novel Absurd Hanya Untuk Genre Komedi

Memang fiksi novel absurd alias fiksi surealis – namun kebanyakan berbentuk cerpen – tidak mengharuskan ber-genre komedi. Namun fiksi novel absurd yang di maksud di sini adalah fiksi yang menghadirkan gaya stand up comedy absurd yang tiap kalimat atau paragraf menghasilkan puch-line atau patahan kelucuan. Dalam hal ini, harus menitikberatkan pada genre komedi. Rata-rata fiksinya seperti model Harry Potter yang inti tema menghadirkan ke-absrud-an. Tetapi untuk fiksi absurd gaya stand up, tidak seperti itu. Ke-absurd-an yang dihadirkan fiksi ala stand up terjadi pada setiap rangkaian kalimat atau paragraf.

Fiksi absurd gaya stand up bisa hadir dalam fiksi aliran romatisme alias fiksi yang menghadirkan hiburan semata. Bisa saja romantisme bergaya serius tetapi tetap saja menghadirkan patahan-patahan punch-line seperti stand up comedy seperti contoh jok arafah rianti di atas.

Fiksi Absurd Ala Stand Up Comedy Berlaku Hanya Untuk Novel

Bila naskah untuk stand up comedy, biasanya cukup 1000 kata. Hal ini karena yang difokuskan adalah kalimat yang menghasilkan patahan punch-line. Tidak mikir bagaimana penokohan, latar dan sebagainya. Terpenting, ada nuansa menceritakan yang beraturan, sering juga tidak. Namun kalau ingin membuat fiksi cerpen sampai 1000 kata dengan gaya stand up comedy, rasanya kurang tepat. Penceritaan fiksi berbeda dengan penceritaan stand up. Jauh lebih detail penceritaan fiksi, dalam hal ini cerppen, sehingga bisa dimungkinkan akan kerpotan untuk membuat cerita berbau komedi yang maksumal. Mencari patahan-patahan punch-line, apalagi yang absurd itulah yang dianggap sulit bila untuk cerita fiksi. Tetapi kalau mudah, ya syukur saja.

Saya lebih menyarankan untuk membuat novel untuk cerita komedi, apalagi cerita model absurd. Hal ini agar menampilkan nuansa komedi jauh lebih maksimal tanpa merusak cerita. Tetapi bila anda jauh lebih bisa atau sanggup membuat fiksi cerpen yang maksimal menghasilkan patahan punch-line, ya terserah saja.

Namun yang pasti, patahan punch-line tidak semudah merangkai kata. Biasanya menguras tenaga dan bsa jadi kata. Apalagi bila berbalut absurd, jauh lebih sulit.