Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

5 Cara Membuat Judul Buku Cerita Fiksi Dan Nonfiksi

Cara membuat judul buku bisa ditempuh dengan berbagai cara. Caranya bagaimana? Hal ini tidak memiliki kepastian harus memakai cara apa untuk mencari judul buku. Yang penting diperhatikan sebagai cara membuat judul, anda harus melihat suatu objek yang paling dekat terlebih dahulu. Apa objek yang paling dekat? Hal ini bisa diartikan tema pembahasan, lingkungan hidup anda atau diri anda. Kalau judul untuk buku nonfiksi, biasanya berfokus pada tema yang akan dibahas. Sedangkan judul untuk buku fiksi, biasanya lebih bebas, tidak mencerminkan tema walaupun masih memiliki kaitan dengan bagian cerita.


Apakah anda sudah mengetahui cara membuat judul buku? Bila belum, saya akan menjelaskan terlebih dahulu tujuan, manfaat atau fungsi dari judul khususnya judul buku. Bisa jadi, dengan mengetahui manfaat, fungsi atau tujuan judul, anda akan lebih serius membuat judul khususnya judul buku yang unik.

Memahami Tujuan Spesial Membuat Judul Buku

Apa maksud tujuan, fungsi dan manfaat? Disni, saya menyatukan kata-kata tersebut menjadi sebuah kata kesatuan. Saya menyatukan kata tersebut dalam kata “tujuan judul”. Hal ini untuk menghindar dari pembahasan yang membingungkan. Tujuan menulis judul bisa jadi mengarah pada arah proses pembuatan. Sedangkan tujuan judul bisa mengarah pada hasil yang memiliki fungsi dan manfaat. Intinya, saya berfokus pada kata tujuan judul saja.

Penjelasan saya mengenai manfaat, fungsi atau tujuan membuat judul bisa jadi berbeda dengan penjelasan yang beredar di jagat maya atau perbukuan. Berikut pembahasan mengenai manfaat, fungsi atau tujuan judul khususnya judul buku.

1. Judul Buku Sebagai Brand

Apa yang harus anda lakukan dalam membuat judul buku? Tentunya, anda harus memikirkan bagaimana judul bisa sebagai brand yang menarik. Memang, banyak penulis yang mengabaikan judul untuk kepentingan brand sebuah buku. Tetapi, dari judul pula, anda bisa membangun brand buku anda sendiri. Ciri-ciri brand biasanya memiliki 1-3 kata seperti “Laskar Pelangi” atau “Quantum Ikhlas”.

Anda mungikn sudah mendengar kata “Laskar Pelangi” karya Andrea Hirata dan Quantum Ikhlas karya Erbe Sentanu. Kedua judul tersebut benar-benar menjadi brand tersendiri untuk beberapa buku yang diterbitkannya atau produk lainnya. Keempat novel Andrea Hirata yang disebut dengan Tetralogi Laskar Pelangi Series mencakup: Laskar Pelangi, Sang Pemimpi, Edensor, Maryamah Karpov. Padahal, per item novelnya sendiri sudah memiliki brand yang menarik. Bagaimana dengan buku Quantum Ikhlas? Judul ini juga menjadi brand sendiri dalam pelatihannya. Produk-produk yang menycantumkan kata “ikhlas” pun hadir sebagai pelengkap brand Quantum Ikhlas seperti buku Zona Ikhlas, buku Serat Doa Quantum Ikhlas, dan kaos Inside Ikhlas.

Judul yang memperhatikan konsep brand jauh lebih kuat pengaruhnya di mata pembaca. Tentunya, brand harus dibuat dengan menarik.

2. Judul Buku Sebagai Bagian Dari Ciri Khas Penulisan

Kebanyakan tulisan memiliki judul. Bagaimana tulisan seputar iklan? Tetep tulisan ini memiliki judul. Jadi, tujuan membuat judul adalah sebagai pemberi ciri khas sebuah tulisan. Tanpa judul, hal ini seperti bukan tulisan. Kalau sekedar tulisan oret-oret belaka, seperti catatan harian, tulisan tanpa judul tidak menjadi persoalan. Tetapi kebanyakan tulisan, sekalipun catatan harian, tulisan itu tetap memiliki judul.

3. Judul Buku Sebagai Pemebeda Karya

Tujuan membuat judul adalah untuk pembeda karya. Maka, cara membuat judul khususnya judul buku harus memperhatikan judul yang lain. Bagaimana jika anda membuat judul buku novel dengan kata “Laskar Pelangi”? Sekalipun tidak mengetahui ada judul tersebut, anda seperti berbuat kesalahan karena meniru judul yang sudah diterbitkan dan dilindungi undang-undang. Solusinya, anda harus meriset terlebih dahulu mengenai judul ini. Kalaupun tidak mengalami pelanggaran bila meniru judul yang sama, peniruan judul harus tetap dihindari karena bagian dari identitas karya agar berbeda.

4. Judul Buku Sebagai Penunjuk Isi

Biasnaya, judul buku akadamik mengarah pada mata kuliah apa yang ada di kampus atau keilmuan lain. Hal ini berguna sebagai penunjuk fungsi atau isi. Misal, anda membuat seputar pengelolaan kelas. Di sini, anda bisa membuat judul “Digitalisasi Pengelolaan Kelas”. Misalnya seperti ini. Artinya, buku ini menjelaskan seputar pengelolaan kelas dengan digital di era digital.

Hal itu berlaku pada buku cerita berbentuk sejarah. Biasanya, judul buku sejarah bersifat jelas sebagai gambaran apa yang mau dibahas. Misalnya, judul buku “Atlas Walisongo” memiliki penunjuk fungsi untuk menjelaskan peta-peta kehidupan Wali Songo dan dakwahnya.

Cara Membuat Judul Buku Novel yang Menarik

Di sini, saya membahas cara membuat judul buku novel sebagai perwakilan buku cerita fiksi. Pembuatan ini bisa diterapkan untuk buku cerita lainnya. Buku autobiografi atau biografi bisa juga memakai sistem pembuatan judul seperti novel. Tentunya, buku yang berisi kumpulan cerpen bisa memakai cara membuat judul seperti buku novel.

Berikut cara membuat judul buku novel secara khusus dan buku cerita lainnya secara umum, baik fiksi atau non fiksi.

1. Cara Membuat Judul Buku Novel Lewat Jalur Tema Cerita

Sebelumnya, anda harus paham terlebih dahulu pengertian tema. Apakah anda tahu arti tema? Kemungkinan besar anda sudah mengetahui arti sebuah tema. Tema memiliki arti pokok pikiran, dasar cerita, dasar pikiran.

Contoh, novel anda bertemakan “teman nusuk dari belakang” alias “Teman mengajak selingkuh kekasih temannya”. Nah, anda bisa meramunya menjadi judul. Bagaimana? Di sinilah kreatifitas anda yang dipakai. Kreatifitas akan datang bila mengamati betul apa yang ada di dekat anda yaitu tema cerita anda. Setelah itu, anda bisa mencari yang ada di dekat tema, misalnya pisau atau teman.

Hasilnya, anda bisa mendapatkan judul “Tusukan Tak Berdarah” sebagai contoh inspirasi judul jalur tema. Apakah istilah “teman nusuk dari belakang” memiliki pengertian menusuk beneran? Kalau teman tidak menusuk sungguhan, tusukan ini tidak menghasilkan darah.

Contoh judul buku novel lain yang mewakili tema tema cerita seperti “nikah pemaksaan orang tua karena melihat harta dan kekuasaan”. Bagaimana meramu judulnya? Anda bisa melihat sisi terdekat terlebih dahulu yakni pada tema. Di dalam tema ini, anda melihat apa saja? Dalam pernikahan, anda menemukan target yaitu pengantin, cincin, bunga mawar berduri dan lainnya. Nah, anda bisa mengambil salah satunya yang akan dikaitkan dengan tema. Contoh judul untuk ini adalah “Cincin Berduri”. Mengapa dianggap cincin berduri? Hal ini menggambarkan kondisi proses pernikahan yang menyakitkan. Kenapa sampai bisa menyakitkan? Si pengantin wanita ternyata terpaksa putus dengan kekasih yang dicintainya. Tragis bukan?

Unik dan menarik bukan pembuatan contoh judul berdasarkan jalur tema?

Pemilihan kata yang bersifat puitis, majasi penting diperhatikan. Mengapa? Inilah ciri khas penulisan judul buku berdasarkan tema cerita. Tujuannya, judul yang dibuat jangan sampai menonjolkan sisi temanya.

2. Cara Membuat Judul Buku Novel Lewat Sisi Informatif Sebuah Cerita

Arti sisi informatif adalah pembahasan tambahan yang mengikuti alur cerita. Contohnya: Tokoh A menjadi pebisisnis yang menjelaskan persoalan bisnis sesuai fakta informasi bisnis yang ada. Ketika sisi informatifnya bisa menjadi bagian dari alur walaupun sekedar bumbu, hal ini bisa dimanfaatkan untuk membuat judul novel. Contoh judul lewat cara ini adalah “Spagete Clarafah”. Saya membuat judul “Spageti Clarafah” karena memasukkan unsur informasi bisnis spageti dalam alur ceritanya walaupun sekedar bumbu.

3. Cara Membuat Judul Buku Novel Lewat Keunikan Tokoh

Ada banyak judul novel yang menggunakan nama tokoh. Begitu pada cerita fiksi lainnya seperti komik, banyak yang menggunakan nama tokoh. Novel paling populer yang memiliki judul berasal dari nama tokoh adalah novel Harry Potter. Walaupun ada tagline yang melengkapi judul seperti bagian dari judul buku novel itu sendiri, tokoh novel tetap menjadi judul utama buku novel ini.

Hal itu berlaku untuk judul buku biografi dan autobiografi yang bersifat cerita nonfiksi. Kebanyakan buku biografi atau autobiografi menggunakan nama tokoh sebagai judul buku. Bahkan, sepertinya tidak ada buku jenis ini tidak menggunakan nama tokoh sentralnya. Seperti yang sudah dijelaskan, buku cerita ini bersifat nonfiksi yang artinya cerita kebenaran si tokoh.

Bagi buku novel atau komik, pembuatan judul lewat nama tokoh harus menitikberatkan pada keunikan nama. Contoh judul yang dianggap unik dan menarik adalah : Harry Potter, Sherlock Holmes, Detektif Conan.

4. Cara Membuat Judul Berdasarkan Latar Cerita

Pembuatan judul berdasarkan latar cerita bisa anda pilih bila cerita menonjolkan sisi sebuah latar seperti adat, aktifitas dan sebagainya. Memang, ada beberapa jenis latar yang tidak bisa dipakai semua. Paling tepat, anda bisa mengambil latar tempat untuk digunakan sebagai judul. Latar tempat sudah mewakili beberapa latar yang lain bila kekuatan cerita ada di latar tempat.

Novel “99 Cahaya di Langit Eropa” dan “Assalamualaikum Beijing” sebagai contoh judul novel yang mengandalkan latar cerita.

5. Cara Membuat Judul Novel Teknik Gabungan

Bila pembuatan judul masih kurang menarik, anda bisa menggabungkan beberapa cara dalam membuat judul novel. Hal ini berlaku dalam pembuatan judul untuk komik dan buku cerita lainnya. Dengan menggunakan teknik gabungan cara membuat judul, anda bisa mendapatkan kekuatan pada judul yang dibuat. Mengapa? Mari perhatikan ini.

Judul buku cerita berdasarkan nama tokoh seperti seperti “Khoirul Tanjung” kurang memiliki kekuatan bahkan mungkin tidak memiliki kekuatan sama sekali. Tetapi, pembuat buku ini sangat lihai sehingga menggabungkan dengan kata unik yakni “Si Anak Singkong”. Hasilnya, judul buku bernama “Khoirul Tanjung si Anak Singkong”. Menarik bukan? Inilah contoh judul berdasarkan teknik gabungan.

Contoh lain judul yang menggabungkan nama tokoh dan tema adalah “Cincin Berduri Nurbaya”. Seperti yang sudah dijelaskan, judul “Cincin Berduri” dibuat berdasarkan tema cerita sedangkan judul “Nurbaya” dibuat berdasarkan nama tokoh.

Menarik dan unik bukan cara membuat judul buku seperti contoh di atas?

Aturan Cara Membuat Judul Buku Cerita Berdasarkan Konsep Desain Logo

Apa hubungan judul dengan logo? Mengapa membuat judul buku cerita berdasarkan konsep desain logo? Mungkin anda bertanya demikian. Maka dari itu, saya akan menjawabnya.

Apa hubungan judul dengan logo? Begini. Seperti yang sudah anda baca, judul bisa bertujuan untuk brand tertentu. Judul novel Harry Potter sebagai contoh nyata brand untuk tujuan komersial lainnya. menariknya, suatu brand bisa disimpulkan dalam sebuah logo. Tetapi, logo yang seperti apa yang cocok untuk judul novel?

Agar judul buku cerita yang anda buat bisa digunakan sebagai brand lalu disimpulkan dengan logo, anda harus mematuhi bagaimana cara membuat logo yang benar. Nah konsep membuat desain logo yang benar ini bertujuan untuk membuat judul yang benar juga. Nantinya, judul buku anda dianggap sebuah brand tersendiri dengan contoh logonya. Tetapi, pembuatan judul tidak mengharuskan disertai logo tertentu walaupun bagian dari brand

Berikut aturan dalam membuat judul buku yang sesuai dengan konsep membuat desain logo.

1. Judul Harus Simpel

Judul novel harus terdiri dari 1 sampai 3 kata bila mau digunakan sebagai brand atau memiliki kekuatan pada judul. Dalam novel, judul simpel memiliki kekuatan tersendiri. Banyak lidah orang lebih mudah mengucapkan novel tertentu yang memiliki judul simpel alias pendek. Ketika ditanya seputar novel kesukaan, anda bisa langsung menjawab, “novel laskar pelangi”. Hal ini mudah diucapkan karena memang hanya memiliki dua kata saja. Tetapi, hal ini bergantung selera saja.

Pembuatan judul buku simpel pun memiliki kesesuaian dengan konsep desain logo yang benar. Menurut Rio Purba dalam Channel Youtube-nya mengatakan bahwa desain logo yang baik dan benar adalah simpel.

Berikut contoh judul buku cerita fiksi simpel yang menitik beratkan pada konsep pembuatan logo yang simpel.

2. Judul Harus Relevan

Banyak judul yang tidak relevan. Akhirnya, ketika mau menjadikannya sebuah brand dan logo, judul buku tidak bisa dibuat sesuai isi ceritanya. Namun, nilai relevan ini sekedar pelengkap bagaimana membuat judul buku yang bagus sesuai konsep desain logo. Bila tidak mau mementingkan relevansi, judul buku diharapkan bisa untuk kepentingan brand atau logo.

Contoh judul novel yang mementingkan relevansi.

Bentuk huruf judul novel “Harry Poter” lebih mencirikan cerita yang berbau magis, horor dan lainnya. Jadi, bila judul novelnya dianggap sebagai logo, ini bisa dianggap relevan dengan isi cerita.

3. Judul Harus Unik

Seperti yang sudah dijelaskan di atas, pembuatan juduk bertujuan sebagai pembeda. Artinya, seharusnya judul memiliki keunikan yang bisa membedakan dengan judul yang sudah beredar. Apakah tidak malu bila judul buku cerita anda dianggap sama dengan judul sesudahnya walaupun dianggap tidak menyalahi aturan?

Tentunya, konsep membuat judul buku unik sesuai dengan konsep dalam membuat desain logo yang baik dan benar.

Judul unik sendiri berbeda dari judul yang banyak beredar. Lebih dari itu, judul unik memiliki nilai seni tersendiri yang patut diperhitungkan. Biasanya, judul unik memiliki cerita tersendiri dalam proses pembuatannya. Sebagai contoh, pembuatan judul “Spagete Claraah” memiliki cerita unik yakni bergabungnya sosok Clara dan Arafah. Kata Spagete berasal dari aktifitas Clara Oktavia memakan spageti sewaktu live streaming.

4. Memorable

Apa jadinya bila anda memberi judul buku dengan kalimat panjang? Bagi mereka yang ingatannya lemah, judul panjang dianggap tidak memorable. Anda akan mudah mengingat dengan judul 1 atau 2 kata seperti Doraemon, Pokemon, Laskar Pelangi, Harry Potter. Bila judulnya berkarakter memorable, hal ini dianggap judul yang baik dan benar sesuai konsep pembuatan desain logo yang baik dan benar.

Bagaimana dengan judul “99 Cahaya di Langit Eropa”? Walaupun memiliki kata panjang pada judul masih bisa diingat, judul ini kurang memiliki karakter memorable. Manusia jauh lebih bisa mengingat ketika cakupan fokusnya simpel. Judul panjang kurang simpel dalam cakupan fokusnya seperti judul “99 Cahaya di Langit Eropa”.

5. Tahan Lama

Dalam cara membuat judul buku cerita, penulisannya harus mementingkan efek jangka panjang. Namun, hal ini tidak berlaku bila karya kurang memiliki kualitas yang memadai. Judul harus memiliki isi yang berkualitas seperti judul novel “Ayat-Ayat Cinta”, Laskar Pelangi. Dalam segi kekuatan, kedua judul ini memiliki kekuatan judul yang serius. Di samping itu, kedua judul memenuhi nilai simpel, relevan, unik, dan memorable. Hasilnya, judul ini memiliki efek jangka panjang untuk diingat.

Kesimpulan

Membuat judul buku cerita, baik fiksi atau nonfiksi, memang penting. Ini bagian dari cara membuat buku paling awal dalam eksekusi penulisan. Biasanya, judul memiliki pengaruh sendiri dalam hal membangkitkan minat baca dan minat membeli buku. Anda harus membuat judul dengan melihat objek yang lebih dekat dengan diri anda. Bila kesulitan, anda bisa memcecahkan pembuatan judul dengan cara yang sudah dijelaskan di atas.